Tes
(Test)
Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan (Jemari Mardapi,
2008)
Pengukuran
(Measurement)
Dapat didefinisan sebagai proses penetapan angka terhadap individu atau karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel
&Frisbie,
1986)
Penilaian
(Assessment)
Memiliki makna sebagai semua cara yang digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok (Griffin & Nix, 1991)
Agar berbagai keputusan pendidikan merupakan keputusan yang bijaksana harus didasarkn atas informasi yang lengkap dan tepat.
Untuk itu diperlukan pembuatan pengukuran dan penilaian pendidikan yang lengkap dan tepat.
A. Tujuan dan kegunaan penilaian
pendidikan:
Dapat dikaitkan dengan perencanaan, pengelolaan, proses,
dan tindak lanjut pendidikan baik
yang menyangkut perorangan, kelompok maupun lembaga.
Menurut Thorendike dan
Hagen (1977) dapat diarahkan ke 8 keputusan sebagai berikut:
1. keputusan dalam bidang pengajaran
2.keputusan tentang hasil belajar
3. keputusan dalam rangka diagnosis dan usaha perbaikan
4. keputusan berkenaan dengan penetapan
5. keputusan berkenaan dengan seleksi
6. keputusan berkenaan dengan pelayanan bimbingan dan konseling
7. keputusan berkenaan dengan kurikulum
8. keputusan berkenaan dengan penilaian kelembagaan
B. Hubungan antara Pengajararan dan Penilaian hasil belajar
Hasil belajar yang datanya diperoleh melalui pengukuran dan penilaian pendidikan merupakan informasi
yang sangat berguna sebagai umpan balik pelaksanaan pembelajaran dan strategi proses belajar-mengajar.
Pengertian tentang
pengukuran
dan
evaluasi/penilaian :
1. Pengukuran adalah usaha untuk mengetahui keadan sesuatu hal menurut apa adanya,
yang biasanya dinyatakan dalam bilangan.
2. Evaluasi (penilaian) adalah pemberian makna hasil pengukuran dengan cara membuat perbandingan.
pendekatan dalam evaluasi hasil belajar
1.prinsip integralitas
tidak hanya konsep, pengetahuan dan ketrampilan, tetapi juga sikap, minat, apresiasi, dsb
2. Prinsip Kontinuitas
Program
evaluasi merupakan rangkaian
bagan bimbingan pengalaman belajar.
3. prinsip Objektivitas
Hasil evaluasi yang terkumpul dapat
ditafsirkan dengan jelas dan tegas.
Agar ketiga prinsip tersebut terpenuhi maka guru harus berorientasi pada:
§1. Rumusan tujuan atau indikator pembelajaran yang ditetapkan.
§2. Rumusan tujuan atau indikator pembelajaran yang dapat memberikan gambaran
yang jelas tentang keluaran yang
diharapkan.
§3. Alat evaluasi yang dipilih harus tepat sesuai dengan hal yang akan diukur.
§4. Adanya kriteria skoring, petunjuk pelaksanaan dan perencanaan yang terjadwal.
Implikasi Pendekatan Penilaian
1.
PAN menuntut
agar para siswa belajar dengan motivasi tinggi dengan kelompok cukup besar.
2.
PAP/PAK menuntut:
a. identifikasi tujuan pengajaran secara tuntas
dan tepat
b. penyelenggaraan
program pembinaan dan pemerkayaan dan
c. dukungan pengelolaan dan fasilitas
yang memadai.
1. Pendekatan Acuan Norma (PAN)
PAN ialah penilaian
yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap hasil belajar siswa
lain dalam kelompoknya. Pendekatan PAN
berorientasi kepada apa adanya. Hasil belajar siswa diterjemahkan ke dalam kurve
normal. Dan selanjutnya masing-masing siswa terhadap teman-teman se-kelompoknya. Pendekatan ini disebut juga dengan pendekatan relatif.
2. Pendekatan Acuan Patokan/Kriteria
(PAP/PAK)
PAP/PAK adalah pendekatan
yang berorientasi
kepada patokan (kriteria keberhasilan) atau “batas
lulus” yang telah ditentukan terlebih dahulu. Pendekatan ini disebut juga pendekatan mutlak.
kesimpulan :
§º
º * Sasaran evaluasi adalah kepribadian siswa melakukan kegiatan belajar dalam situasi pembelajaran.
§ * Penilaian hendaknya dapat mencerminkan status kompetensi atas penguasaan materi pembelajaran yang ditetapkan.
§ * Alat
pembanding hasil belajar dapat menggunakan PAN atau PAP (PAK)
No comments:
Post a Comment